ZIARAH INSPIRATIF, STAI DDI MAROS GALI NILAI KEPEMIMPINAN ULAMA DI TEBUIRENG JOMBANG
Jombang, 30 Juni 2025 — Dalam rangkaian kegiatan Student Mobility and Benchmarking, rombongan mahasiswa dan dosen dari Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal Irsyad (STAI DDI) Maros menggelar kunjungan ziarah dan studi tokoh ke salah satu pesantren paling berpengaruh di Indonesia, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Senin bakda Asar (30/06/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kampus untuk memperdalam wawasan sejarah, spiritualitas, dan keteladanan perjuangan ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama, KH. M. Hasyim Asy’ari, serta tokoh-tokoh nasional lainnya yang lahir dari rahim pesantren ini.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua STAI DDI Maros, Muhammad Azmi, S.Pd.I., M.Pd.I., terdiri dari 22 mahasiswa lintas program studi — Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Hukum Keluarga Islam (HKI) — serta empat dosen pendamping. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyambut kedatangan mereka, saat diterima langsung oleh Kyai Thaha, pengasuh dan narasumber kunjungan dari pihak Pesantren Tebuireng.
Dalam sesi pemaparan, Kyai Thaha menyuguhkan narasi sejarah yang menyentuh tentang perjuangan dan pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, tokoh sentral kebangkitan Islam Nusantara. Beliau menjelaskan bahwa nilai-nilai keilmuan, keikhlasan dalam berdakwah, serta semangat nasionalisme yang diperjuangkan oleh KH. Hasyim Asy’ari masih relevan dan sangat dibutuhkan oleh generasi muda saat ini, khususnya kalangan mahasiswa Islam.
Tak hanya itu, Kyai Thaha juga memaparkan ketokohan KH. A. Wahid Hasyim, tokoh pembaruan pendidikan Islam dan mantan Menteri Agama, serta KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-4 RI yang dikenal sebagai ikon pluralisme, toleransi, dan pejuang hak asasi manusia. Para mahasiswa tampak antusias dan larut dalam pemaparan tersebut, mencatat nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan bekal dalam menjalani proses akademik dan pengabdian masyarakat.
Puncak kegiatan berlangsung khidmat saat seluruh rombongan melakukan ziarah ke makam para ulama besar yang terletak di kompleks pondok. Di bawah langit senja Jombang, mereka mendoakan para tokoh tersebut sebagai bentuk penghormatan sekaligus refleksi spiritual atas jasa-jasa besar dalam membangun pendidikan Islam dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Menurut Ketua STAI DDI Maros, kunjungan ini bukan sekadar studi sejarah, melainkan bentuk pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai luhur kepada mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga kaya akan spirit perjuangan dan nilai-nilai moral dari para ulama yang telah memberi arah bagi bangsa ini,” ujarnya.
Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi pengalaman yang membekas secara emosional dan intelektual. Mereka mengaku mendapat inspirasi mendalam dari perjalanan spiritual tersebut. “Ziarah ini bukan sekadar kunjungan, tapi perjalanan hati dan ilmu. Kami belajar langsung dari jejak perjuangan para tokoh besar,” ungkap salah satu mahasiswa peserta.
Kegiatan ditutup dengan sesi doa bersama, foto dokumentasi, dan refleksi singkat oleh perwakilan dosen pendamping. Ziarah dan studi tokoh ke Pesantren Tebuireng ini menjadi salah satu highlight dari rangkaian Student Mobility STAI DDI Maros, yang terus berupaya membentuk generasi intelektual muda yang tangguh.