Uncategorized

STAI DDI Maros dan Dua Perguruan Tinggi Jakarta Laksanakan Seminar dan Tandatangani MoU


MAROS – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) Maros menjalin kerja sama strategis dengan dua perguruan tinggi ternama dari Jakarta, yaitu Universitas LIA dan Tanri Abeng University, Keduanya kampus yang berlokasi di Jakarta. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan penyelenggaraan seminar bertema “Pendidilan Bahasa” pada Senin, 1 September 2025.
Acara yang berlangsung di kampus STAI DDI Maros ini dihadiri oleh para pimpinan dari ketiga institusi, dosen, serta perwakilan ketiga institusi. Ketua STAI DDI Maros,.Muhammad Azmi,.M.Pd.I., menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi lulusan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas, termasuk pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan perkembangan industri,” ujar Muhammad Azmi.
Turut hadir, Ismail Suardi Wekke, Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros, menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Menurutnya, sinergi antara perguruan tinggi dari berbagai daerah sangat krusial untuk memajukan pendidikan di Maros.
“Kerja sama ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan tidak mengenal batas geografis. Dengan adanya kolaborasi antara STAI DDI Maros dan perguruan tinggi dari Jakarta, kita bisa menghadirkan perspektif baru, akses terhadap ilmu pengetahuan terkini, serta pengalaman yang lebih kaya bagi mahasiswa. Ini sejalan dengan upaya kita di Maros untuk terus mendorong lahirnya generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki daya saing global,” tutur Ismail Suardi Wekke.
Seminar yang menjadi bagian dari acara ini menampilkan para pakar dari Universitas LIA, dan Tanri Abeng University, Jakarta yang memaparkan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah dalam mencetak lulusan yang siap kerja. Mereka menekankan bahwa kurikulum yang adaptif, magang industri, dan proyek kolaboratif adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan antara teori di kampus dan praktik di lapangan.
Penandatanganan MoU ini mencakup berbagai bidang, seperti penelitian bersama, publikasi ilmiah, pertukaran dosen dan mahasiswa, pengembangan kurikulum, serta penyelenggaraan seminar dan lokakarya bersama.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan STAI DDI Maros dapat terus berkembang menjadi pusat pendidikan Islam yang unggul dan melahirkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *