PendidikanSosial/BudayaUncategorized

Festival Anak Sholeh-Sholeha 2025: Wujud Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat dalam Mendidik Generasi Islam

Maros – Kampus STAI DDI Maros menjadi pusat keceriaan dan semangat keislaman melalui pelaksanaan Festival Anak Sholeh-Sholeha 2025 pada 18 hingga 20 Juli 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi PGMI sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa terhadap pendidikan Islam usia dini.

Tema kegiatan, “Meningkatkan Kapasitas Generasi Islam Melalui Lomba Edukasi”, diimplementasikan melalui berbagai lomba yang bersifat membangun dan menghibur. Anak-anak usia 5 hingga 12 tahun mengikuti lomba mewarnai, menyanyi religi, adzan, hafalan surah pendek, cerdas cermat Islam, serta fashion show busana muslim.

Lingkungan kampus yang biasanya dipenuhi aktivitas akademik, selama tiga hari terakhir menjadi ruang terbuka bagi kreativitas dan ekspresi anak-anak. Warga sekitar, para orang tua, dan pendamping dari berbagai TPA turut hadir memberi dukungan secara langsung.

Ketua HMP PGMI STAI DDI Maros, Nuraeni, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan anak, tetapi juga mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat. Mahasiswa diharapkan tidak hanya aktif di ruang kelas, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan sosial dan keagamaan di sekitarnya.

Ketua panitia pelaksana, Fadilah Maharani, menekankan bahwa seluruh rangkaian kegiatan merupakan hasil kerja sama solid seluruh panitia. Kolaborasi yang baik menjadi kunci utama keberhasilan acara, mulai dari persiapan teknis, penggalangan peserta, hingga pelaksanaan lomba.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Ketua STAI DDI Maros, Muhammad Azmi, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi kampus dalam mencetak lulusan yang berjiwa sosial, kreatif, dan peduli terhadap pengembangan generasi muda Islam.

Beberapa pengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an mengungkapkan rasa senang dan bangganya karena anak-anak mereka diberi ruang untuk menampilkan kemampuan. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan karena memberi dampak positif terhadap semangat belajar santri.

Warga dan orang tua peserta menyambut kegiatan ini dengan antusias. Salah seorang orang tua peserta lomba hafalan surah mengaku bangga karena anaknya berani tampil di depan umum. Festival ini dinilai sebagai ajang yang mendidik sekaligus mempererat hubungan sosial antar keluarga peserta.

Penutupan festival berlangsung dengan suasana hangat dan penuh kegembiraan. Rahmat Rizal, S.S., M.Si., dalam penutupan tersebut menyampaikan bahwa festival ini menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu menciptakan kegiatan yang bermakna, tidak hanya bagi kampus tetapi juga masyarakat. Ia menggarisbawahi pentingnya kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan generasi muda Islam serta menegaskan bahwa keberlanjutan program seperti ini harus terus didukung. Penutupan ditandai dengan pemberian hadiah kepada para pemenang dan apresiasi kepada pemenang yang telah menunjukkan semangat luar biasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *